VIVAnews - Sejak Sabtu 25 Desember 2010 malam, ratusan orang sudah datang ke Gelora Bung Karno untuk mengantre tiket final Piala AFF untuk 29 Desember nanti. Situasi yang kondusif dari malam itu berubah rusuh ketika menjelang Subuh.
Awalnya, ribuan orang itu masih sekadar dorong-mendorong. Namun menjelang Subuh, mulai muncul lemparan dari arah belakang. Dorongan juga semakin kuat.
Situasi bertambah kacau karena pihak keamanan yang berusaha menenangkan massa. Para suporter sepak bola itu, baik laki-laki atau perempuan, harus mengamankan diri masing-masing.
"Mohon catat tebal-tebal, tak ada polisi mengamankan dari semalam," kata Oki, seorang pengantre, mengeluhkan pengamanan yang minim kepada VIVAnews. "Petugas pengamanan dalam dari stadion atau PSSI juga tak ada," kata Oki yang berprofesi pengacara itu, Minggu 26 Desember 2010.
Pukul 08.00 atau dua jam menjelang loket baru resmi dibuka, situasi semakin bertambah kacau. Para pengantre mulai saling injak, sehingga banyak yang kehilangan alas kaki.
Banyak pengantre yang sudah berbaris dari malam itu keluar dari barisannya. Ridwan, warga Jatibening, akhirnya memutuskan keluar dari antrean karena tak tahan berdesak-desakan.
"Ke mana nih aparat kepolisian? Kalau begini, tak bisa membeli tiket ini," katanya.
Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat, Komisaris Besar Hamidin, membantah bahwa tak ada polisi yang mengamankan lokasi. Hamidin menyatakan, dari Subuh, Kepala Polsek Tanah Abang sudah berada di lokasi.
"Lebih dari 100 personel polisi sudah berada di sana bersama dia," kata Hamidin. "Dan siang ini, kami akan kerahkan Brimob," kata Hamidin.
Namun polisi terlambat. Satu orang yang sempat ikut berdesak-desakan akhirnya tewas. Belakangan diketahui pria bernama Herman itu tewas karena terjebak di tengah kerumunan saat sedang memulung botol-botol bekas minuman para pengantre.
Kemudian beberapa orang juga pingsan akibat desak-desakan. (sj)
• VIVAnews--
Source: http://metro.vivanews.com/news/read/195773-pengantre-tiket--mana-polisi-
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar