Sabtu, 25 Desember 2010

PKS Minta Pola Manajemen Setgab Diperbaiki

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

Jakarta (ANTARA) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq meminta agar pola manajemen di Sekretariat Gabungan Partai Politik Pendukung Pemerintah segera diperbaiki sehingga komunikasi antarpartai pendukung dapat terkelola dengan baik.

"Kita sebenarnya tidak ada masalah dengan partai anggota koalisi, yang dipermasalahkan oleh PKS adalah pola manajemen Setgab," katanya kepada wartawan di sela-sela Seminar Refleksi Akhir Tahun 2010 bertema "Perkembangan Politik Ekonomi dan Sosial Bangsa dalam Perspektif Platform PKS di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, pengelolaan Setgab ke depan harus lebih tertib lagi termasuk soal perencanaan dan bahasan dalam pertemuan-pertemuan antaranggota Setgab.

Ia berharap agar pertemuan atau aktivitas Setgab tidak dilakukan secara mendadak tetapi terencana dengan pokok bahasan yang telah dipersiapkan. "Jadi, Setgab harus visioner, bukan reaksioner terhadap suatu masalah," ujarnya.

Luthfi mengatakan, sesuai arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai pimpinan Setgab bahwa pembentukan Setgab tidak untuk "penyeragaman", maka perbedaan pendapat adalah hal yang wajar.

Oleh karena itu, katanya, dialog antaranggota Setgab harus terus ditingkatkan.

Senada dengan itu, Ketua Fraksi PKS DPR RI Mustafa Kamal dalam pengantar Refleksi Akhir Tahun 2010 PKS mengatakan, ada tiga hal yang perlu diperbaiki dalam Setgab yakni masalah manajeman, kepemimpinan dan kerangka kerja.

"Ke depan itu, kerangka kerja harus lebih jelas, tidak ada lagi pertemuan dadakan, dan harus banyak dialog di antara anggota Setgab," ujarnya.

Ia juga mengingatkan adanya pesan penting Presiden Yudhoyono ketika Setgab baru terbentuk, yakni agar Setgab dikelola dengan baik sehingga tidak ada kesan "penyeragaman".

Menurut dia, pesan itu jelas mengedepankan kultur dialogis yakni musyawarah dan komitmen anggota Setgab juga harus diperhatikan.

Bertindak selaku pembicara dalam sesi politik seminar tersebut adalah pengamat politik dari LIPI Indria Samego, pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi, Indonesianis dari National University og Singapore Suzaina Kadir, dan mantan Presiden PKS Hidayat Nurwahid.



Powered by WizardRSS | Work At Home Jobs

26 Dec, 2010


--
Source: http://id.news.yahoo.com/antr/20101226/tpl-pks-minta-pola-manajemen-setgab-dipe-cc08abe.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar