Minggu, 19 Desember 2010

Menko Polhukam: Kopassus & Obama Tak Terkait

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

VIVAnews - Pemerintah membantah soal permintaan Indonesia kepada Amerika Serikat (AS) agar negara adidaya itu mencabut larangan latihan bagi satuan elit Kopassus sebelum Obama datang ke Indonesia.

"Saya tidak pernah dengar itu. Di dalam pembicaraan kedatangan Obama, tidak pernah ada pembicaraan soal itu," ujar Menko Polhukam Djoko Suyanto di Kompleks Kepresidenan Jakarta, Senin, 20 Desember 2010.

Sebelumnya, Indonesia dikabarkan tak bersedia menerima kunjungan Presiden Barack Obama kecuali Amerika Serikat (AS) mencabut larangan pelatihan bagi satuan elit Kopassus. Pencabutan ini juga dipandang penting untuk melindungi kepentingan Amerika.

Hal ini dikutip dari laman harian Australia, The Age, yang mengklaim mendapat bocoran eksklusif dari WikiLeaks atas memo diplomatik AS menyangkut isu Kopassus itu, Jumat 17 Desember 2010. Laporan itu diduga berasal dari Kedutaan AS di Jakarta dan dikirim ke Washington DC pada Januari 2010.

Menurut The Age, enam bulan setelah keluar memo itu, AS sepakat melanjutkan latihan dengan Kopassus, setelah dilarang sejak 1999. Kebijakan itu mendapat kritik dari kalangan pembela HAM karena satuan elit Indonesia itu terlibat dalam pelanggaran HAM, di antaranya kekerasan di Timor Timur dan Papua.

Menurut memo itu, Kedubes AS di Jakarta menilai permintaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas pencabutan larangan itu harus dipenuhi untuk menjamin bahwa militer dan keamanan Indonesia akan melindungi kepentingan Amerika, termasuk kerjasama dalam perang melawan terorisme. Memo itu juga menyebut bahwa hubungan militer yang lebih dekat dengan kedua negara akan mendorong reformasi lebih lanjut di tubuh militer Indonesia.

Sementara terkait dengan AS meragukan kemampuan kepolisian dalam penyelesaian kasus Munir, Djoko enggan berkomentar mengenai hal tersebut. "Jadi data yang masuk masih sangat mentah. Belum diolah, jadi itu yang harus dipahami, itu dimiliki oleh perwakilan negara di manapun. Mereka di beri tugas untuk melaporkan kejadian apa di mana mereka bertugas," jelas Djoko. (umi)

• VIVAnews


Powered by WizardRSS | Work At Home Jobs

20 Dec, 2010


--
Source: http://nasional.vivanews.com/news/read/194756--tak-ada-kaitan-kopassus-dengan-obama-
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar